Masalah utang piutang saat ini rupanya semakin hebat
daripada sebelumnya. Jika dulu utang hanya sebatas antar individu, lalu mulai
disediakan oleh perbankan dan lembaga keuangan lainnya, saat ini utang juga
sudah merambah dunia maya atau yang akrab disebut pinjaman online. Pilihannya
beragam, tinggal pilih di Play Store atau situs-situs penyedia, pinjaman untuk modal usaha
dapat dengan mudah diajukan.
Tapi benarkah pinjaman online menguntungkan bagi
nasabahnya? Apa bedanya dengan sistem rentenir yang selama ini kerap menjerat
para peminjam?
Sudah bukan rahasia lagi kalau saat ini jaman serba cepat. Dari urusan
pekerjaan, komunikasi, transportasi hingga masalah utang piutang. Jika dulu
untung berutang atau meminjam uang kita harus datang langsung ke bank atau
lembaga kredit, sekarang semuanya berada dalam genggaman. Iya, betul, hanya
menggunakan ponsel pintar, proses peminjaman uang rasanya jadi lebih mudah.
Caranya? Melalui layanan pinjaman online yang menjadi pilihan tepat untuk calon
kreditur, salah satunya yang ingin menggunakan dana tersebut sebagai modal
usaha.
Kemudahan yang ditawarkan tentunya menjadi salah satu keuntungan bagi para
calon pengguna layanan tersebut. Tidak perlu menghabiskan waktu lama di bank
dan meninggalkan pekerjaan, proses peminjaman menjadi lebih ringkas dan
singkat. Pinjaman online memang menawarkan kemudahan ini guna menjaring para
penggunanya yang rata-rata memerlukan dana segar dalam waktu singkat namun
tanpa birokrasi yang rumit.
Jika rata-rata proses peminjaman atau pengajuan kredit di bank memakan
waktu sekitar 3-5 hari kerja, melalui pinjaman online kita justru dapat
memangkas waktu yang dihabiskan untuk bolak-balik berurusan di bank. Belum lagi
jika urusan melengkapi data-data yang cukup banyak, fotokopi berkas, tanda
tangan dari pihak tertentu, dan masih banyak lagi yang terkadang membuat rumit.
Padahal besaran kredit yang diajukan juga tergolong kecil, namun waktu yang
dibuang ketika berurusan justru dapat dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih
penting.
Apalagi kebanyakan calon nasabah tidak memiliki aset yang besar sebagai
jaminan untuk pengajuan kredit di bank. Inilah mengapa akhirnya layanan kredit
berbasis situs atau aplikasi menjadi primadona selama beberapa tahun terakhir.
Mudah, gampang dan tidak ribet, menjadi beberapa keunggulan yang ditawarkan dan
mampu menarik minat para calon nasabah.
Jika diperhatikan, saat ini perusahaan penyedia jasa layanan kredit juga sudah
berani menawarkan produknya ke berbagai platform media. Televisi, situs-situs
internet hingga menjadi iklan yang diputar di Youtube. Hal ini tentunya
menandakan seriusnya pihak perusahaan tersebut dalam menarik minat calon
nasabah, khususnya yang memiliki kebutuhan yang cukup besar untuk dipenuhi.
Seperti rumah pribadi, modal usaha, maupun memiliki kendaraan pribadi yang
lebih layak dan mampu meningkatkan mobilitas serta prestige yang bersangkutan.
Namun tentunya sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa layanan kredit non
perbankan, tidak ada salahnya jika kita menyimak perbedaannya dengan layanan
kredit perbankan agar tidak keliru saat memutuskan.
- Kredit perbankan
Syarat
yang diperlukan cukup rumit dan anda perlu datang ke bank terdekat untuk memenuhi
prosesnya. Mulai dari wajib melampirkan dokumen seperti KTP, Kartu Keluarga,
Kartu Kredit (kalau ada), nomor telepon pribadi dan kerabat, jaminan, hingga
menjalani proses survey dari pihak bank. Bahkan jika untuk modal usaha,
biasanya diperlukan dokumen tambahan seperti Surat Izin Usaha, baik yang
bergerak di bidang perdagangan maupun bidang lainnya.
Kadang
tingkat suku bunga juga terbilang tinggi, yakni di atas 1 persen. Kredit atau
pinjaman yang diajukan rupanya turut mempengaruhi besaran suku bunga yang harus
anda bayarkan tiap bulan. Jika anda memiliki jaminan yang nilainya besar, maka
besaran pinjaman juga akan lebih besar dengan suku bunga yang rendah.
Sebaliknya, jika anda hanya punya jaminan kecil, bisa jadi suku bunga yang jadi
kewajiban anda juga lebih besar dan
tidak dapat meminjam di luar dari besaran angka jaminan.
- Kredit melalui
aplikasi atau situs
Kendati
mudah dari segi syarat, namun anda juga harus berhati-hati ketika meng-install
aplikasi pinjaman. Akan muncul notifikasi yang meminta persetujuan anda agar
aplikasi tersebut dapat mengakses data diri kita, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di perusahaan tersebut.
Ini
yang harus anda waspadai. Tak sekedar data pribadi, seringkali akses kontak
juga diminta oleh aplikasi. Hal ini yang nantinya menjadi senjata pihak
penyedia jasa pinjaman, agar dapat menagih kewajiban anda dengan menyebarkan
pesan singkat ke seluruh kontak, agar mereka mengingatkan anda terhadap
kewajiban yang harus dibayar. Ngeri, bukan? Pinjaman yang tidak seberapa harus
dibayar dengan rasa malu karena disebarluaskan kepada rekan-rekan yang
kontaknya kita simpan.
Beberapa
pihak bahkan banyak yang merasa dirugikan dan dipermalukan karena cara
penagihan yang dinilai tidak sopan. Padahal mereka mengklaim telah melaksanakan
kewajibannya namun tetap saja mendapatkan perlakuan tersebut yang tak lebih
seperti buronan.
Meskipun
tidak semuanya menyimpang dan berlaku buruk pada nasabah, namun ada juga
perusahaan penyedia jasa layanan kredit via online yang terpercaya. Selama kita
benar-benar mencari tahu terlebih dahulu terkait rekam jejak penyedia kredit
yang ingin digunakan, tentunya masalah tersebut tidak akan dialami. Masih
penasaran dengan pinjaman online? Yuk, cek informasi lengkapnya di https://www.cekaja.com/pinjaman-online !
terimakasih bosku sangat berguna bagi nusa dan bangsa setanah air tanah indonesia
BalasHapuspoker online terpercaya 2020 tetap berjaya gan, salam merdeka!!